Jumat, 14 Mei 2010

KENDALIKAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI (SUNDEP/ BELUK) SEJAK DINI

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

PENGGEREK BATANG PADI Salam Pertanian! Pada artikel yang lalu pernah saya sampaikan tentang hama penggerek batang padi (sundep/ beluk), namun karena suatu hal belum sempat saya sampaikan tentang cara mengendalikannya.

Seperti kita ketahui tanaman padi saat musim kemarau sangat rentan terhadap serangan hama penggerek batang. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang mendukung untuk berkembangnya populasi hama penggerek batang ini. Perkembangan hama penggerek batang ini akan semakin pesat ketika didukung oleh cuaca yang panas dan kondisi air yang tergenang.

Kalau kita perhatikan sebenarnya serangan hama penggerek batang ini sudah mulai saat tanaman padi berada di pesemaian. Tetapi saat di pesemaian belum menunjukkan gejala yang jelas sehingga petani kurang waspada terhadap hama tersebut.

Telur, larva dan pupa yang berada dipesemaian akan terbawa ke pertanaman padi dan akan menunjukkan gejala ambles/ tanaman mati/ tanaman hilang saat tanaman umur 15-30 hari. Hal ini dicirikan dengan tanaman padi yang busuk dan mati, anakan semakin sedikit, bahkan tanaman padi bisa hilang ketika umur muda. Saat tanaman padi umur 30- 45 gejala ditunjukkan dengan menguningnya daun muda tanaman padi (kadang layu/ menggulung) dan mudah dicabut (sundep). Gejala ini akan berlanjut ketika tanaman memasuki vase generatif dengan gejala adanya malai tanaman padi yang tegak dan mudah dicabut karena bulirnya tidak berisi (beluk).

Karena serangan hama penggerek batang ini dimulai sejak dipesemaian maka kitapun dalam mengendalikan hama ini harus dimulai dari pesemaian. Memang cara ini sedikit bertentangan dengan konsep Pengendalian Hama secara Terpadu, tapi apa boleh buat. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikan hama ini adalah:

  1. Gunakan benih padi yang tahan terhadap serangan hama ini (situbagendit dan IR 64)
  2. Aplikasi insektisida seedtreatmen pada benih sebelum tanam (merendam benih dengan regent/ cruiser dll)
  3. Saat pesemaian umur 5 hari aplikasikan insektisida granule (regent G atau Furadan)
  4. Ketika pesemaian berumur 18 hari dan siap tanam semprot dengan insektisida (Spontan, regent, virtako, dll)
  5. Saat aplikasi pemupukan dasar/ pertama campur dengan insektisida granule sesuai dengan dosis rekomendasi. Kalau boleh saya menyarankan pakai regent atau wingran saja karena lebih ramah lingkungan.
  6. Ketika tanaman padi berumur 20 dan 40 hst semprot dengan insektisida pengendali hama penggerek batang (Spontan, virtako, regent, panser, trisula dll)

Dengan menggabungkan keenam cara pengendalian tersebut akan mempersempit ruang hidup bagi hama penggerek batang pada tanaman padi kita. Yang perlu diperhatikan adalah dalam menggunakan insektisida hendaknya yang selektif, gunakan insektisida yang benar-benar direkomendasikan untuk mengendalikan hama penggerek batang pada tanaman padi. Selain itu dalam menggunakannya juga harus sesuai dengan dosis dan konsentrasi anjuran.

-by maspary-


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

5 komentar:

Anonim mengatakan...

akan saya lakukan pada musim tanam mendatang

Fauzi mengatakan...

boleh kita saling berbagi informasi tentang dunia pertanian,, salam kenal dari anak sulawesi

Anonim mengatakan...

Kalo fungisida score dicampur dengan insektisida regent gimana reaksinya mas ?

Unknown mengatakan...

Pada tahun 2009, sebelum keluarnya insektisida dgn bhn aktif chlorantraniliprole, pengendalian hama beluk/sundep hanya membutuhkan 1.5ltr/ha di Karawang dan Indramayu. Sekarang, 3 ltr/ha pun tidak bisa mengendalikan.
Poin lain yang perlu diperhatikan, kurangi penggunaan bahan aktif carbofuran, karena akan mematikan mikroorganisme yang baik dan yang buruk.

Unknown mengatakan...

Bgm kondisi resistensi/kekebalan beluk/sundep setelah terkena virtako/prevaton? Daerah Pantura, sebelum adanya ke prevaton, virtako pemakaian dimehipo rendah, hanya 1.5-2ltr/ha, sekarang setelah terpapar ke 2 produk diatas pemakaian 2-3 ltr/ha.

Posting Komentar