Minggu, 13 Juni 2010

PROSPEK BISNIS BUDIDAYA BAYAM CABUT

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

bayam cabut Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sayuran yang memiliki daun berwarna hijau, tanaman ini memiliki kandungan klorofil dan zat besi yang tinggi. Tanaman ini sangat mudah di budidayakan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Walaupun demikian jika Sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral ini di budidayakan memiliki prospek bisnis yang bagus karena selain memerlukan lahan yang tidak terlalu luas juga harga yang lumayan mahal di perkotaan. Sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl dengan pengairan secukupnya.

Kalau penulis amati, stok bayam cabut untuk pasar-pasar tradisional maupun pasar modern (super market) masih kurang. Hal ini terlihat dari harga bayam cabut yang relatif mahal per ikatnya. Apalagi bayam cabut sangat mungkin dan mudah untuk dibudidayakan secara organik, karena tanaman ini belum mengalami serangan hama maupun penyakit yang berat yang dapat mengakibatkan gagal panen. Selain itu kebutuhan pupuk untuk bayam cabut juga sangat minim (cukup pupuk organik saja). Karena dua alasan di atas sangat memungkinkan untuk kita produksi bayam cabut organik

Sebenarnya ada 3 jenis tanaman bayam yaitu : Bayam cabut (batangnya berwarna merah juga ada berwarna hijau keputih-putihan). Bayam petik (pertumbuhannya lebih tegak serta berdaun lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan). Dan yang terakhir adalah Bayam yang biasa dicabut dan juga dapat dipetik (Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar berwarna hijau keabu-abuan). Untuk pembahasan selanjutnya kita akan fokus pada bayam cabut.

Cara Budidaya:

  1. Benih. Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda , daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5 - 1 g/m2.
  2. Persiapan Lahan. Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.
  3. Pemupukan. Setelah bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam berikan pupuk dasar (pupuk kandang kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter tambahkan Urea 150 kg/ha (15 g/m2) diaduk dengan air dan disiramkan kepada tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.
  4. Penanaman/Penaburan Benih. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Ditebar langsung di atas bedengan, yaitu biji dicampur dengan pupuk kandang yang telah dihancurkan dan ditebar secara merata di atas bedengan. Bisa juga dicampur dengan pasir. Yang kedua bisa ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.
  5. Pemeliharaan. Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.
  6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman yaitu pestisida biologi atau pestisida nabati saja
  7. Panen. Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya.
  8. Pasca Panen. Tempatkan bayam baru panen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam air dan pengiriman produk secepat mungkin untuk menjaga kesegarannya.

-by maspary-


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

3 komentar:

three mengatakan...

thanks 4 your information

MASPARY mengatakan...

sama-sama pren

Anonim mengatakan...

kira2 bayam bisa ditanam di pot gak? kalau hidroponik apakah masih bisa tumbuh?

Posting Komentar