Saya yakin bahwa anda yang berkecipung dalam kelompok tani pasti akan merasakan hal yang sama dengan saya. Semakin berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup petani akan semakin membebadi tanggung jawab hidup seorang petani. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa semakin terkikisnya kekompakan sebuah kelompok tani.
Sebenarnya banyak kelompok tani yang telah melupakan modal utama sebuah kelompok tani yaitu kekompakan dan tekat untuk maju. Dua hal inilah yang menjadi nyawa sebuah kelompok tani. Jika tanpa adanya kekompakan dan tekat saya patikan kelompok tani tersebut berjalan tapi bagaikan tan ruh.
Sebagian besar kelompok tani berlomba-lomba mendapkan modal yang banyak baik itu dengan iuran anggota, membuat lumbung padi, tabungan dan meminta bantuan dari pemerintah. Namun jika kelompok tersebut berjalan tanpa didasari rasa kompak dan tekat yang kuat saya jamin tidak akan lama kelompok tersebut akan aktif. Jadi kekuatan utama dari sebuah kelompok tani itu bukanlah dari berapa besar modal yang mereka miliki tetapi dari seberapa besar rasa kompak dan berapa besar tekat mereka untuk maju.
Memang kekompakan sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi sangatlah sulit untuk dilaksanakan dan diwujudkan. Kekompakan membutuhkan syarat yang tidak mudah. Salah satu persyaratannya adalah rasa kepercayaan antar anggota dan kepercayaan anggota kepada pengurus kelompok tani.
Untuk mewujudkan sebuah kepercayaan dari anggota dibutuhkan kepengurusan kelompok yang bertanggung jawab dan berwibawa. Pelaporan segala kegiatan dan penggunaan keuangan kelompok wajib dilakukan tiap bulan. Hal ini bertujuan untuk mengikis rasa curiga dari para anggota kepada pengurus kelompok tani.
Keteladanan dari pengurus juga sangat dibutuhkan dari sebuah kelompok tani. Inilah pembelajaran orang dewasa. Para anggota tidak butuh hanya sekedar dinasehati ataupun diperintah oleh pengurus namun juga perlu diberi contoh. Keteladanan adalah cara memerintah dan pembelajaran yang sangat mulia.
Komunikasi antar anggota dan anggota dengan pengurus harus selalu dilakukan agar rasa sehati, rasa senasib sepenanggungan dan rasa persaudaraan selalu terjaga dalam tubuh kelompok tani. Lakukanlah pertemuan rutin tiap bulan kalau perlu diselingi dengan kegiatan lain yang bukan hanya bidang pertanian. Sebagai contoh adalah pengajian, arisan dan pelatihan ketrampilan bidang tertentu.
Saya kira itu dulu postingan saya tentang betapa pentingnya kekompakan sebuah kelompok tani, dimana kata “kekompakan bukan sekedar kata gombal” itu sendiri saya dapatkan dari sahabat saya Indra mulya K. Trimakasih dan semoga bermanfaat. Saya selalu mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan Gerbang Pertanian. Silahkan tuangkan dalam kolom komentar dibawah ini.
-maspary-
0 komentar:
Posting Komentar