Rekan-rekan Gerbang Pertanian semua, untuk beberapa hari kedepan saya ingin mengupas tuntas tentang penyakit-penyakit pada tanaman padi. Hambatan peningkatan produksi pada tanaman padi selain adanya serangan hama juga dikarenakan oleh serangan penyakit padi. Penyakit padi bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, nematoda maupun kekurangan unsur hara tertentu.
Untuk hari pertama pembahasan tentang penyakit tanaman padi, kita akan membahas tentang penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi. Gejala penyakit blas atau bercak belah ketupat adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak-bercak berbentuk belah ketupat. Ukuran bercak sebesar 1-1,5 cm X 0,3-0,5 cm. Bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dengan pinggir berwarna coklat. Ukuran dan warna bercak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkungan, kerentanan tanaman dan umur bercak. Jika kondisi lingkungan lembab dan yang terserang adalah tanaman yang rentan maka bercak-bercak tersebut dapat menyatu dan menyebabkan rusaknya sebagian besar daun.
Penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan.
Pyricularia oryzae juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.
Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan.
Pengendalian yang dianjurkan :
- Tanam variatas yang tahan contoh IR 64 dan IR 48
- Pemupukan yang seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan
- Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah.
- Kebersihan lahan harus dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit
- Gunakan benih yang bebas penyakit
- Gunakan fungisida sebagai seed treatment maupun dipertanaman. Contoh: Folicur, Score, Anvil, Indar, dll. Untuk areal pertanaman bisa menggunakan fungisida kontak yang mempunyai spektrum lebih luas sebagai contoh adalah dithane, antracol, vondozeb dll
Demikian artikel tahap pertama tentang penyakit-penyakit tanaman padi, yang kali pertama ini membahas tentang penyakit blas/ bercak belah ketupat yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jika ada kritik dan saran atau penambahan informasi tentang penyakit tersebut silahkan tuliskan pada kotak komentar. Trimakasih dan semoga bisa memberi manfaat, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Untuk artikel hari besok kita akan membahas tentang penyakit bercak coklat sempit pada tanaman padi.
-maspary-
5 komentar:
Penyakit blas ini sempat menyerang pertanaman padi yang cukup luas di daerah kami, pada waktu kami sedang menganjurkan untuk mengembangkan varietas unggul baru. Ternyata varietas tersebut tidak toleran terhadap serangan penyakit ini, padahal rasa nasinya sudah mulai disukai oleh masyarakat. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Trima kasih dan Salam Petani Indonesia.
penyakit ini sering menyerang tanaman padi pada lahan bekas tanaman sayur atau jagung yang menggunakan dosis pemupukan tinggi. jadi dengan adanya sisa dosis pupuk dari tanaman lalu membuat tanaman selanjutnya atau tanaman padi yang kita tanam rentan sekali akan serangan bercak belah ketupat. Apabila tanam padi pada lahan bekas sayur atau jagung, maka jarak tanam, pemupukan dan varitas yang ditanam harus yang tahan akan penyakit bercak belah ketupat.
akan lebih bagus lagi kalau disertai foto2 tanaman yang diserang dan foto2nya ada yang di close up,
mohon tanya apakah choryne bachteri bisa tuk mengendalikan pyricularia ini? Thanks
terimakasih atas inpormasi yg kami dpat dari gerbang pertanian, sangat bermanfaat bagi kami para petani.. Suksess slaluu,.
Assalamu alaikum... terima kasih atas pengetahuannya...
Salam Pertanian... Saya Siti Ridha Nur Khumairah, Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian Asal Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah membaca artikel yang terpaparkan dengan jelas, saya ingin menanyakan sesuatu Pada nmor 3. Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah, Apakah tidak mengapa kalau Jarak antar baris tanaman padi 20 cm...? Karena Petani di tempat saya Praktik menerapkan Sistem Tanam Padi dengan Pola Jajar Legowo... Terima kasih, harap solusinya...
Wassalamu alaikum...
Salam Pertanian... :)
Posting Komentar