Sabtu, 06 Oktober 2012

MENGENDALIKAN 11 PENYAKIT TANAMAN JERUK

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

Salam Pertanian !! Setelah beberapa pertemuan yang lalu maspary mengulas tentang hama tanaman jeruk dan cara pengendaliannya  kini di Gerbang Pertanian ini maspary akan membahas tentang cara mengendalikan beberapa penyakit pada tanaman jeruk. Dalam pengendalian penyakit tanaman jeruk maspary  lebih mengutamakan pencegahan daripada pengobatan. Karena jika tanaman jeruk kita sudah menunjukkan gejala terserang penyakit itu berarti penyebab penyakit tersebut (jamur, bakteri maupun virus) sudah menjalar kemana-mana. Sudah kita ketahui kalau yang namanya jamur, bakteri maupun virus tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan hama yang bisa kita lihat sejauh mana perkembangannya.

 

 

11 penyakit yang sering menyerang diperkebunan jeruk diantaranya :

 

  • Woody gall (Vein Enation)

Penyebab: virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange. Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun. Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.

  • CVPD

Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yang baik.

  • Tristeza

Penyebab: virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen. Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan vektor dengan insektisida Supracide atau Cascade.

  • Busuk akar dan pangkal batang

Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yang diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning. Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.

  • Blendok

Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yang diserang adalah batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.

  • Embun tepung

Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yang diserang adalah daun dan tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot25 EC).

  • Jamur upas

Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yang diserang adalah batang. Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi dikelupas dan disaput fungisidacarbolineum. Kemudian potong cabang yang terinfeksi.

  • Kudis

Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur.Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).

  • Busuk buah

Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yang diserang adalah buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.

  • Kanker

Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai, buah. Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3-5 mm. Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu untuk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dengan mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.

  • Buah gugur prematur

Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.

(sumber: cyber extension)

 

Memang lebih sulit mengendalikan penyakit daripada hama pada tanaman jeruk. Kita perlu melakukan serangkaian pengendalian yang sifatnya terpadu agar penyakit tidak menyerang tanaman jeruk kita. Menurut maspary pengendalian yang utama untuk mencegah penyakit pada tanaman jeruk adalah dengan cara budidaya tanaman sehat. Kurangi penggunaan unsur Nitrogen dan perbanyak unsur Kalium maupun kalsium.

 

Sukses Petani Indonesia !!

 

       Maspary


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Klo buah menjadi berwarna coklat seperti sawo pada tanaman jeruk nipis, di sebabkan oleh apa dan cara penanganan nya. . . .
Untuk bimbingan nya trima kasih

Posting Komentar