Salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi momok petani kita adalah penyakit kresek atau hawar daun bekteri. Banyak petani yang belum mengetahui bagaimana cara mengendalikan penyakit ini. Kebanyakan petani menganggap kresek sebagai penyakit yang disebabkan oleh jamur sehingga mereka mengendalikannya dengan fungisida. Bahkan ada yang lebih parah lagi menganggap penyakit ini berasal dari serangan hama sehingga mereka mengendalikannya dengan insektisida. Menurut para pakar hama dan penyakit tanaman, penyakit kresek ini bisa diantisipasi dengan budidaya tanaman secara sehat. Beberapa perlakuan yang dapat dilakukan antara lain adalah:
- Menggunakan benih unggul dengan varietas tahan penyakit hawar daun bakteri seperti inpari, conde dan mekongga. Sedangkan padi hibrida masih tergolong tanaman yang kurang tahan terhadap penyakit kresek.
- Jarak tanam yang tidak terlalu rapat sehingga mengurangi kelembaban lingkungan sekitar tanaman
- Pengurangan penggunaan pupuk urea hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak sukulen sehingga batang dan daun menjadi lunak yang menjadikannya mudah terserang penyakit ini
- Mengaplikasi tanaman padi dengan corine bacterium. Telah diketahui bahwa corine bakaterium adalah musuh utama dan pemangsa bakteri Xanthomonas oryzae sebagai penyebab hawar daun bakteri pada tanaman padi. Kendalanya bakteri corine ini belum beredar dipasaran sehingga petani kesulitan untuk mendapatkannya
Salam Tani
12 komentar:
ditunggu informasinya lagi,,,,
apakah ada dampak dari hidroksida tersebut,,,,???
Artikel ini semoga bermanfaat dan semoga mengendalikan penyakit dengan menggunakan tembaga hidroksida tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan resisitensi.
saya sudah mencoba untuk tanaman padi hibrida SL8 SHS, hasilnya sangat bagus. diaplikasi dengan pupuk daun KNO3. Gejala kresek langsung berhenti.
Dalam penggunaan bahan kimia seperti tembaga hidroksida jelas mencemarkan lingkungan. Itu hanyalah sebagai alternatif terakhir. Ada alternatif yang lebih aman yaitu menggunakan bekteri corin. Unsur Kalium dalam KNO3 juga bisa berfungsi mengeraskan jaringan sehingga bisa sebagai antibody tanaman terhadap serangan hama maupun penyakit.
salam, kenal. nama sy yaqin seseorang yg br bljar didunia pertanian. oh ya pak, di situkan ada no HP, tp alamat nya dimana ? kalau blh tau kpn2 sy mau maen mau minta konsltsi tentang pertanian, ini email sy (qinya95@yahoo.com)
@Yakin: Saya bukan ahli pertanian mas apalagi peneliti. Saya hanya penggemar pertanian saja. Jika ingin kontak kami melalui telfon aja di 08122630297, SMS juga boleh kok.
Trims, atas kunjungannya.
Salam kenal,saya mau tanya cara aplikasi KNO3 untuk padi,mohon penjelasannya.terima kasih sebelumnya.
Aplikasi KNO3 pada tanaman padi bisa dilakukan dua cara:
1. Dengan cara ditaburkan ke tanah (sebaiknya gunakan KNO3 granule). Lakukan penaburan KNO3 disaat tanaman padi telah berumur lebih dari 40 hst. Hal ini berfungsi untuk membantu pengisian bulir dan pengerasan batang.
2. Bisa disemprotkan ke daun dan batang tanaman (KNO3 kristal), lakukan saat tanaman padi berumur 20, 30, 40,50 dan 60 hst. Bisa juga lakukan pencampuran KNO3 setiap anda melakukan penyemprotan pestisida.
terimakasih atas infonya,, saya sedang menanam jagug manis dan ada serangan hawar daun. apakah aplikasi bakteri corine bisa untuk jagung manis? trims Ginanjar
Mohon pencerahan..
apakah aplikasi fungisida tembaga hidroksida dapat dicampur/mix dengan pupuk cair atau insektisida lain?
terimakasih sebelumnya.
Mohon Pencerahan; Apakah aplikasi fungi tembaga hidroksida dapat dicampur dengan pupuk cair atau jenis insek lain?
Terimakasih sebelumnya
Maaf mas mau tanya,kalo KNO3 di mix dg hormon asam giberelat bisa ga mas?trus Aplikasi Bakteri gimana dilapangan mas?
Posting Komentar