Sabtu, 04 September 2010

MERAMU SIRIH MERAH SEBAGAI OBAT RADANG, ASAM URAT, DARAH TINGGI DAN PENURUN GLUKOSA DARAH

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

SIRIH MERAH Sirih Merah (Piper Crocatum), kini hadir tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga sebagai tanaman obat tradisional buat penderita Kencing Manis (Diabetus Melitus). Secara empiris, selain sebagai obat kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif Ambeien. Juga meredakan peradangan, kangker, asam, urat, darah tinggi, hepatitis, kelelahan, dan sakit maag.

Masyarakat Sleman Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih ini secara turun-temurun. Senyawa Fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah meliputi alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra M.D. dalam buku A Review of Natural Product and Plants As Potensial Antidiabetic, senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Ciri khas tanaman tropis ini berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah tumbuh merambat dipagar atau pohon. Daunnya terasa pahit getar tapi beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk, dan bersinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus didaerah penggunungan. Bila tumbuh di daerah panas, sinar matahari langsung, batang akan cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan memudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.

Aman dikonsumsi
Peneliti muda dari Institut Pertanian Bogor, Mega Safithri dan Farah Fahma, telah meneliti toksisitas ekstrak air daun sirih merah dan kemampuannya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus.
Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangat mudah. Sebanyak 200 gr daun sirih merah direbus bersama 1(satu) liter air sampai volumenya 100 mililiter. Perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100 ml atau 2 : 1.
Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efek samping daun yang bersifat antiseptik ini, dilakukan uji toksisitas. Ekstrak dengan konsentrasi 0, 5, 10, 20 gram per kilogram bobot badan diberikan secara oral pada masing-masing enam ekor tikus Sparague Dawley. Setelah tujuh hari, bobot tubuh ke-24 tikus bertambah, tanpa gangguan kesehatan. Berarti, pemberian ekstrak hingga dosis 20 gram per kilo berat badan aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksin (racun).
Dosis tepat sebagai obat diabetes bisa ditemtukan melalui uji antihiperglikemik pada enam kelompok tikus. Tiap kelompok 4 ekor. Kelompok A terdiri atas tikus yang mendapat induksi NaCl 0,9 persen dan cekok aquades. Kelompok B berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok akuades. Dalam percobaan, tikus disengaja dibuat menderita penyakit diabetes melitus, dengan pemberian aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan.
Kelompok C berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok obat antidiabetes komersial, daonil 3,22 mililiter per kilogram. Kelompok D, E , F berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan berturut-turut cekok ekstrak daun sirih merah 100 x dosis daonil, 1000 x dosis daonil, dan 20 gram per kilogram berat badan.
Perlakuan tersebut berlangsung selama 10 hari. Hasilnya, kadar glukosa darah kelompok tikus E dan F menunjukan tidak berbeda nyata atau sama dengan kelompok tikus normal. Ekstrak daun sirih merah dosis 20 gram per kilogram berat badan mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus 34,3 persen. Lebih tinggi penurunannya dibanding pemberian obat antidiabetes komersial, daonil 3,22 miligram per kilogram, yang menurunkan 27 persen glukosa darah tikus.
Hasil penelitian ini bisa diaplikasikan kepada manusia penderita diabetes. Dosisnya, berat badan penderita dikalikan dengan 20 miligram per kilogram berat badan. Jika berat penderita 50 kg, dia membutukan satu kilogram daun sirih merah segar dan 500 mililiter ekstrak air rebusan. Ekstrak ini diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore sebanyak 250 mililiter. Meski demikian, uji klinis langsung penderita kencing manis belum pernak dilakukan.
(Koran Tempo - Jumat, 7 Juli 2006).


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

0 komentar:

Posting Komentar