Tidak terasa kita telah memasuki hari kelima dalam pembahasan penyakit-penyakit tanaman padi versi Gerbang Pertanian. Seperti yang telah saya janjikan kemarin hari ini kita akan membahas tentang penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae . Bagi yang belum membaca artikel saya yang lalu jangan dilewatkan silahkan baca tetang penyakit bercak garis pada tanaman padi.
Penyakit hawar daun bakteri saat ini menjadi penyakit paling penting dan paling membahayakan pada tanaman padi di Indonesia. Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit ini sangatlah nyata. Penurunan produksi yang diakibatkan oleh penyakit ini bisa mencapai 50 %. Oleh karena itu maspary sangat mengharapkan kepada petani agar selalu waspada akan adanya serangan penyakit hawar daun bakteri (penyakit kresek) ini.
Penyakit hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) disebut juga dengan penyakit kresek. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. Pada variatas yang rentan bercak bisa sampai ujung daun hingga bawah pelepah daun. Jika bakteri menyerang melalui akar dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu lalu mati kering seperti terbakar (gejala ini biasa disebut penyakit kresek). Kadang-kadang daun yang terinfeksi dapat berwarna kuning pucat atau kuning atau kuning bergaris hijau.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat masuk kejaringan tanaman melalui akar yang putus, luka pada daun dan hidatoda pada tepian daun. Bakteri ini dapat tertular ketika proses penanaman berlangsung, ketika pencabutan benih yang menyebabkan akarnya rusak/ putus dan luka pada daun yang diakibatkan oleh angin maupun perompesan ketika proses penanaman. Sumber inveksi penyakit ini adalah benih, jerami, tunggul, anakan ataupun gulma yang terinfeksi. Penyebaran dapat terjadi melalui angin kencang, embun, air hujan dan air irigasi.
Untuk mengendalikan penyakit Hawar Daun Bakteri saya telah menuliskannya dalam artikel terdahulu saya yaitu tentang:
- Mengendalikan penyakit kresek dengan Coryne Bacterium
- Mengendalikan penyakit kresek dengan tembaga hidroksida
Saya juga telah menulis:
- Bagaimana cara memperbanyak Coryne bacterium hingga siap aplikasi dilapangan
- Bagaimana caya pemakaian Coryne bacterium pada tanaman padi anda
Demikian artikel saya tentang penyakit hawar daun bakteri disebut juga dengan bacterial life blight (BLB) semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, kritik saran serta penambahan informasi yang bermanfaat bagi petani sangat saya harapkan.
Untuk hari ke-6 besok kita akan membahas tentang penyakit bercak pelepah daun pada tanaman padi. Jangan lewatkan ya…….
-maspary-
1 komentar:
dri uraian mas diatas sya mau nanya pestisida merk apa yg brbahan aktif tembaga hidroksida??
Posting Komentar