Jumat, 07 Mei 2010

MENGATASI BULIR HAMPA TANAMAN PADI HIBRIDA

 photo iklan posting BPBAG 517 x100_zpseeqcylwf.jpg

bulir padi Salam Pertanian! Sudah beberapa tahun ini telah di lounching beberapa varietas benih padi hibrida di Indonesia. Ada Aries (PT. Bayer), PP1 (PT. Pioneer) dan Intani (PT. Tanindo). Para produsen mengklaim benihnya mampu berproduksi sampai 12 ton/ha. Selain itu mereka juga mengatakan kalau benihnya punya daya tahan roboh, tahan wereng dan tahan kresek (Hawar Daun Bakteri).

Beda promosi beda kenyataan di lapangan……..Bukan rahasia lagi, Banyak petani yang menanam benih padi hibrida yang menemui kegagalan panen. Mereka mengeluh mulai dari tanaman yang roboh, terserang tikus, terkena hama wereng dan terkena penyakit kresek. Selain itu mereka juga mengeluh tentang mahalnya benih padi hibrida dan tidak bisa diturunkannya untuk tanaman berikutnya benih hibrida tersebut.

Kegagalan penanaman padi hibrida terutama disebabkan oleh penurunan produksi. Padahal kalau dilihat dari jumlah bulir per malai padi hibrida sangatlah fenomenal yaitu sekitar 300-400 dibanding dengan padi lokal yang hanya sekitar 160-200. Terus kenapa bisa seperti itu?

Telah kita ketahui beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap jumlah produksi suatu tanaman padi, antara lain:

  1. Jumlah tanaman per luas areal lahan
  2. Jumlah anakan per rumpun
  3. Jumlah bulir per malai
  4. Jumlah gabah per gram

Setelah penulis amati ternyata penurunan produksi padi hibrida tersebut terutama disebabkan oleh banyaknya bulir padi yang yang hampa. Kehampaan bulir padi hibrida ini tidak tanggung-tanggung bisa mencapai 30 %. Sampai sekarang belum bisa ditemukan penyebab yang pasti atas peristiwa tersebut. Ada beberapa penyebab yang memungkinkan menyebabkan bulir padi hampa, antara lain:

  1. Bawaan genetik tanaman
  2. Kurangnya unsur hara NPK
  3. Kurang sempurnanya proses perkawinan padi
  4. Terserang hama penyakit

Karena kita telah mengetahui beberapa penyebab terjadinya bulir hampa pada padi hibrida, maka kita bisa mengantisipasinya dengan cara:

  1. Pilih benih yang bermutu baik dari perusahaan yang berkualitas
  2. Cukupilah kebutuhan pupuk padi hibrida yang relatif lebih banyak dibanding padi lokal
  3. Usahakan memperpanjang masa perkawian padi dengan cara memberikan ZPT Giberellin.
  4. Selalu monitoring tanaman padi dan kendalikan hama dan penyakit secara bijaksana.

Itulah postingan dari saya, harapan saya mudah-mudahan tulisan tersebut bisa bermanfaat badi anda. Dan apabila ada penambahan dan koreksi penulisan silakan isi kolom komentar. Trimakasih.

-by maspary-


Terimakasih telah berkunjung ke GERBANG PERTANIAN, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

memperpanjang masa perkawinan apakah bisa menggunakan GA3?? minta penjelasan

MASPARY mengatakan...

Maaf kalau saya menjelaskan pertanyaan anda tidak pada kolom komentar ini karena terlalu panjang, tapi telah saya jawab pada postingan saya di (http://gerbangtani.blogspot.com/2010/09/zpt-giberelin-untuk-memperpanjang-masa.html)
trimaksih atas komentarnya.

Posting Komentar