Salam tani !! Kenapa maspary mengambil judul artikel yang aneh gini ? Beka si dokter tanah. Seperti yang kita ketahui dokter adalah partnernya orang sakit. Dokter akan mendiaknosa dan memberikan obat kepada si pasien agar pasien cepat sehat seperti sedia kala.
Demikian juga dengan tanah, sebagian besar tanah kita sedang menderita sakit. Kenapa tanah kita dikatakan sakit ?
Inilah alasan maspary mengapa mengatakan kalau tanah kita sedang sakit :
- Jika tanah kita tidak sakit tentu apabila untuk menanam pasti akan menghasilkan tanaman yang sehat walaupun tanpa penggunaan bahan kimia
- Jika tanah kita tidak sakit pasti akan menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanaman yang mengalami busuk pangkal batang apabila ditanam di tanah tersebut
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanaman yang layu karena terekena serangan jamur dan bakteri
- Jika tanah kita tidak sakit pasti tidak ada istilah tanah masam
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanah yang mudah mengering jika kekurangan air
Kenapa tanah kita bisa sakit maspary ?
- Karena kita telah mengeksploitasi unsur hara secara terus-menerus (menanam terus-menerus) sehingga kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah menjadi rendah
- Kita telah mengurasi bahan organik secara terus-menerus (tanpa mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah ) sehingga kandungan bahan organik dalam tanah menjadi rendah
- Rendahnya kandungan bahan organik tanah akan menyebabkan KTK tanah rendah dan daya simpan air tanah menjadi rendah
- Rendahnya bahan organik juga menyebabkan kehidupan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman menjadi lemah karena kekurangan energi atau makanan
- Penambahan pupuk kimia yang berlebihan justru akan membunuh mikroorganisme perakaran yang membantu pertumbuhan tanaman (mikroorganisme penambat N, P, K dan mikroorganisme penghasil hormon tanaman)
- Karena mikroorganisme yang menguntungkan lemah maka tanah kita menjadi banyak dihuni oleh mikroorganisme (jamur dan bakteri) yang merugikan tanaman
- Tanah kita sudah banyak kehilangan mikroorganisme (jamur dan bakteri) yang menguntungkan tanaman sehingga tidak ada yang untuk melawan mikroorganisnme jahat
- Tanah kita sudah banyak kehilangan pengurai / dekomposer yang menguntungkan tanaman tetapi justru yang berkembang adalah pembusuk bahan organik sehingga bisa menjadi penyebab penyakit tanaman.
- Tanah kita sudah terjadi pencemaran oleh logam berat dan bahan kimia
Lalu bagaimana solusinya maspary ?
- Jangan membuang atau memindahkan sisa tanaman keluar dari lahan
- Tambahkan bahan organik/ pupuk organik setiap musim tanam
- Tambahkan kapur untuk menetralkan pH tanah
- Berikan pupuk anorganik secukupnya saja untuk mensuplay kebutuhan unsur NPK dalam tanah
- Tambahkan agensia hayati perombak bahan organik atau biasa disebut sebagai dekomposer
- Tambahkan agensia hayati yang mampu melawan penyebab penyakit perakaran/ penyakit layu atau disebut dengan pestisida hayati
- Tambahkan agensia hayati penyubur tanaman (penambat unsur hara dan agensia hayati penghasil hormon tanaman) atau biasa disebut sebagai pupuk hayati
Agensia hayati apa yang bisa berfungsi ketiganya, sebagai dekomposer, sebagai pestisida hayati dan sebagai pupuk hayati ?
Untuk memilih agensia hayati dipasaran memang agak sulit karena memang begitu banyak dijual di pasaran dengan berbagai merk dan harga. Ada yang berbentuk tepung/ padat ada yang berbentuk cair. Karena ilmu selalu berkembang dan pendapat para ahli mikrobiologi tanah tanah juga sifatnya belum mutlak maka berbagai pendapat tentang agensia hayati ini juga sangat luas.
Pada prinsipnya menurut maspary untuk memilih agensia hayati yang terpenting adalah kandungannya.
- Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan mengandung mikroorganisme golongan bakteri dan golongan jamur.
- Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme (bukan single) tapi sifatnya yang saling sinergis bukan saling membunuh
- Pilih agensia hayati yang mudah pengaplikasiannya
- Pilih agensia hayati yang pembuatanya standar pabrik sehingga sangat minim terjadi kontaminasi atau kemasukan mikroorganisme lain yang merugikan, karena jika kita pilih sembarang agensia hayati justru tanpa kita sadari terkadang kita memasukkan mikroorganisme jahat (kontaminan) pada tanah kita.
Bakteri :
- Azotobacter sp : 63,20 x 109 cfu/ ml
- Bacillus sp : 22,52 x 109 cfu/ ml
- Streptomyces sp : 30,68 x 109 cfu/ ml
Jamur :
- Aspergillus sp : 6,30 x 108 cfu/ ml
- Saccharomyces sp : 28,04 x 109 cfu/ ml
- Trichoderma sp : 0,27 x 108 cfu/ ml
Gambar : Dekomposer, pupuk dan pestisida biologis beka
Maspary tidak akan menjelaskan fungsi dari satu persatu mikroorganisme kandungan beka tersebut karena maspary telah menulisnya pada beberapa postingan yang telah lalu. Kalau ingin mengulang membaca silahkan buka kembali artikel maspary yang berjudul Trichoderma sebagai dekomposer pupuk biologis dan PGPR mikroorganisme pengendali layu dan penyubur tanaman. Jadi intinya Beka itu merupakan penggabungan jamur dan bakteri yang berfungsi sebagai dekomposer/ pengurai bahan organik, sebagai pupuk biologis/ pupuk hayati dan pengendali penyakit perakaran/ layu yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.Dekomposer beka mempunyai berbagai macam kegunaan pada kegiatan usaha tani kita. Cara penggunaan dekomposer beka sangat mudah, tinggal kita larutkan 5 ml beka pada 1 liter air (1 botol beka untuk 200 liter air) lalu bisa kita digunakan untuk berbagai macam fungsi antara lain :
- Mengatasi asem-asemen pada tanah sawah dan memudahkan dalam pengolahan sawah (luku dan garu). Semprotkan Beka bersamaan dengan saat luku, maksudnya penyemprotan dilakukan sesaat sebelum tanah kita diluku sehingga beka akan cepat menguraikan sisa-sisa jerami disawah kita yang sebenarnya merupakan penyebab tanam asem-asemen. Setelah paling cepat satu minggu baru kita garu. Biasanya setelah satu minggu jerami sudah hancur jika kita pegang.
- Mengendalikan penyakit layu pada tanaman cabe, tomat, terong, kemangi, pepaya dan lainnya. Dengan cara dikocorkan pada lubang tanam sesaat sebelum tanam dan disemprotkan atau dikocorkan pupuk organik yang akan kita gunakan sebagai pupuk dasar.
- Sebagai penyubur pertumbuhan tanaman melalui penambatan NPK ditanah dan pembentukan hormon tanaman (auksin, giberellin dan sitokinin) di ujung perakaran.
- Menghilangkan bau kotoran ternak kita (ayam dan sapi), dengan cara menyemprotkannya pada kandang dan tumpukan kotoran ternak kita. Biasanya setelah 24 jam kotoran sudah tidak bau lagi.
- Sebagai pengompos jerami. Caranya sangat mudah, jerami yang masih basah kita tumpuk setinggi minimal 1 meter. Setiap ketinggian 30 cm kita kocor dengan larutan beka. Jika memungkinkan tumpukan jerami tersebut kita tutup dengan terpal atau dedaunan untuk mengurangi sengatan terik matahari. Setelah 15 hari biasanya Jerami sudah hancur dan sudah bisa kita gunakan sebagai pupuk organik atau kita gunakan sebagai pakan sapi.
- Sebagai dekomposer pengurai bahan organik dalam pembuatan pupuk kompos/ pupuk organik. Caranya sangat mudah dengan cara kita siramkan pada bahan organik/ pupuk kandang/ bahan pupuk organik lalu kita diamkan beberapa hari. Pupuk atau bahan organik yang sudah kita aplikasi dengan beka juga sudah mengandung berbagai mikroorganisme seperti yang terkandung dalam beka. 1 liter beka bisa untuk pembuatan pupuk sebanyak 2 ton.
- Untuk pembuatan silase (pakan ternak awetan). Bahan pakan ternak kita siram larutan beka lalu kita simpan dengan cara tertutup. Bahan pakan tersebut bisa kita simpan dulu untuk beberapa lama.
- Sebagai minuman kesehatan ternak. Informasi dari petugas beka bahwa beka juga aman jika kita berikan sebagai minuman ternak. Kandungan mineral, vitanim dan mikroorganisme tersebut akan menyehatkan ternak sapi, kambing dan ayam kita. Setelah diberikan beka ternak akan lebih nafsu makan, lebih gemuk dan lebih sehat. Selain itu kotoran juga tidak bau.
- Pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa dekomposer beka merupakan pengurai bahan organik yang bekerja sangat cepat, kayaknya untuk saat ini masih paling cepat diantara dekomposer yang lain. Terbukti dalam waktu 24 jam setelah aplikasi larutan beka kotoran ayam dan sapi sudah tidak bau lagi. Oleh karena itu beka juga bisa kita gunakan sebagai penurun volume spitank, agar volume tandon kotoran kita bisa susut dan tidak bau karena terurai oleh beka.
- Kompos atau pupuk organik yang dihasilkan menggunakan beka sudah kaya akan mikroorganisme penambat N, pelarut P dan pelarut K. Selain itu pupuk tersebut juga bisa berfungsi sebagai biopetisida karena mampu mencegah layu tanaman.
Gambar : Salah satu bagian pabrik pembuatan beka
Gambar : sistem pengendali (kontrol panel) pembuatan beka yang dibuat secara otomatis
Bagi rekan-rekan yang membutuhkan Beka bisa sms maspary di 0896 5131 3234
Hanya Rp.75.000/ liter
Semoga artikel tentang dekomposer beka si dokter tanah ini bisa menambah wawasan rekan-rekan Gerbang Pertanian semua. Semoga kita bisa semakin arif dalam mengelola sumber daya alam disekitar kita.Sukses Petani Indonesia !!
Maspary
1 komentar:
Minimal order berapa liter pak
Posting Komentar